-->

Al-Jama'ah dan Al-Firqah, Menegaskan Manhaj dan Mengurai Sekte-sekte Keagamaan

Menurut Abdullah ibnu mas’ud Ra Al-jamaah memiliki makna sekumpulan ahlul haq walaupun jumlahnya sedikit (mujamaatu ahluh haq wa in qillu), sedangkan Al-Firqah memiliki makna berkumpulnya ahlul bathil sekalipun  mereka banyak (mujamaatu ahluh bathil wa in katsaruu). Ahlul firqah menurut Al-Imam Al Mujahid adalah sekelompok golongan yang mengikuti hawa nafsu, pengamal amalan bid’ah dan sesat (Ahlul bid’ah wa dholal).

Mengomentari dua ungkapan tentang Al-Jamaah, Munawwar Khalil dalam kitabnya Kembali Kepada Al-Qur’an dan As-Sunnah menjelaskan:

Adapun yang dikehendaki dengan al-Jamâ’ah itu, adalah siapa saja yang berada di atas kebenaran, walaupun sendirian, karena kebenaran itu adalah apa-apa yang ada pada al-Jamâ’ah di masa pertama (permulaan Islam) dan tidak boleh memandang kepada banyaknya kebathilan, sekalipun kebathilan itu seluruh manusia di dunia.” (Munawwar Khalil, 1984, hal. 385)

Ada beberapa dalil yang memerintahan agar kaum muslim tetap berada dalam al jamaah, diantaranya:

Dan berpegang teguhlah kamu sekalian  pada tali Allah  seraya  berjama’ah, dan janganlah kamu berfirqah-firqah (bergolong-golongan)” (QS.Ali ‘Imran:103 )

Sesunggunya agama (ummat) ini akan terpecah menjadi 73 (kelompok),  72 di (ancam masuk ke) dalam Neraka dan satu yang didalam Surga, dia adalah Al-Jama’ah”. (HR. Ahmad Abu Daud dan Ibnu Majah)

Menurut Al-Ustadz HT. Romly Qomrudien, MA ada 3 makna khusus dari Al-Jamaah, makna yang pertama adalah sesuai hadits rasulullah ma ana ‘alaihi wa ashaabihi yang berarti disebut Al-Jamaah sesiapa saja yang mengikuti Rasul dan para sahabatnya, kemudian makna yang kedua adalah Ahlu Sunnah wa Jamaah memilki arti suatu penamaan ataupun sifat yang dimiliki oleh setiap orang yang mengikuti dengan baik jalannya Rasulullah dan para sahabat beliau dari kalangan para ulama sampai orang-orang awwam umat ini, dia bukan suatu nama organisasi atau kelompok akan tetapi Ahlus Sunnah wal Jama’ah adalah penamaan lain dari Islam itu sendiri yang murni melepaskan diri dari berbagai bentuk bid’ah dan penyimpangan. Kemudian makna yang terakhir adalah bahwa selalu ada lawan dari Ahlus Sunnah wal Jama’ah yakni ahlul firaq, ahlul ahwa, ahlul dhalaal wal bid’ah.



Selain itu menurut beliau baik Al-Firqah ataupun Al-Jamaah itu dibagi menjadi dua kategori. Al-Jamaah dibagi menjadi dua, Kubro dan Sughra, sedangkan Al-Firqah dibagi menjadi Al-Firqah An-Najiyah dan AL-Firqah Ad-Dholaal.

Jamaah kubro berarti ketika umat islam berada dalam satu komando pimpinan (khilafah). Sedangkan jamaah sughra didefiniskan hanya sebatas sekumpulan orang yang membentuk sebuah jamaah, contohnya adalah ormas islam (Persis, NU, Muhammadiyah, DDII, dst)

Al-firqah dibagi menjad dua, yakni firqah yang selamat (Al-Firqah An-Najiyah) yang merupakan representasi dari Ahlu sunnah wal jamaah, serta AL-Firqah Ad-Dholaal atau firqah yang celaka, dimana firqah ini terbagi menjadi 5 ummahatul firaq (firqah induk).

Lima ummahatul firaq tersebut adalah sebagai berikut :
·     Khawarij, yang merupakan satu dari dua firqah sesat yang pertama kali muncul. Firqah ini memiliki ciri selalu berusaha memerangi kaum muslim namun senantasa membiarkan para penyembah berhala. Selain itu juga firqah khawarij ini memiliki sifat takfiri, yakni selalu mengkafirkan sesama muslim yang tidak sefirqah dengan meraka.

·         Rafidhah/Syiah, firqah ini bersama khawarij merupakan firqah sesat yang pertama kali muncul. Ciri dari rafidhah ini adalah memiliki keyakinan “Afzhaliyah ‘Ali” (Mengagung-agungkan Ali Ra), atau dalam kata lain terlalu ekstream dalam memposisikan sahabat Ali bin Abi Thalib, serta menganggap Abu bakar, Umar dan Utsman sebagai orang kafir.

·         Mu’tazilah, merupakan firqah atau kelompok yang medahulukan akal dari pada wahyu sebagai pedoman dalam kehidupannya. Ada banyak hal yang disepakati kaum ini dalam ide-ide teologinya, dimana yang paling utama mereka menyusun ushulul khamsa (lima masalah pokok). Lima masalah pokok tersebut adalah , At-Tauhid, Al-Adl, Al-Wa’d wa Al Wa’id (Janji dan ancaman), Al-Manzila bana Al-Manzilatain (Tempat diantara dua tempat) dan yang kelima adalah Al-Amr bi Al-Ma’ruf wa An-Nahy’an Al-munkar.

·         Qadariyah dan Jabariyah, Qadariyah adalah firqah yang memiliki ciri berlebihan dalam melepaskan diri dari taqdir Allah SWT, sedangkan Jabariyah sebaliknya memilki ciri berlebihan dalam mengantungkan diri dari taqdir Allah SWT.

·         Murji’ah, merupakan firqah yang hampir sama dengan Jabariyah, berlebihan dalam berharap kepada Allah SWT. Namun yang membedakannya dengan Jabariyah adalah firqah ini meyakini bahwa iman tidak memiliki hubungan dengan amal.

Lantas kemudian timbul pertanyaan apakah firqah-firqah tersebut kini masih ada?. Secara kaum/golongan yang mengakui dirinya misalkan “kami Mu’tazilah”, “kami Khawarij”, memang sudah tidak ada (terkecuali Syiah/Rafidhah). Namun secara pemikiran firqah- firqah tersebut masih membumi, masih banyak umat islam yang mengaku islam namun masih benci terhadap umat islam itu sendiri (khawarij), dst. Sehingga kini firqah-firqah tersebut berkembang dengan gaya baru, masuk melalui pemikiran, maka munculah istilah Neo Khawarij, Neo Rafidhah, Neo Mu’tazilah, Neo Qadariyah, Neo Jabariyyah, dan Neo Murji’ah.

Muncul dan berkembangnya firqah-firqah sesat bukan tanpa sebab, ada beberapa hal yang menjadi penyebabnya, diantaranya :

1.       Talbisul haq bil bathil (mencampuradukan antara hak dan batil);
2.       Tahrieful Qur’an wa Sunnah (melalukan perubahan terhadap Quran dan Sunnah);
3.       Ta’wielul Mutasyabihaat (mentakwil Ayat mutasyabihaat);
4.       Ittiba’ul hawa (mengikuti kehendak nafsu);
5.       Al Ibtida Fiddien (melakukan kebid’ahan dalam agama);
6.       Atsarul Ikhtilaf (meruncingnya perbedaan pendapat);
7.       Al Ghuluw Fiddien (Sikap berlebihan dalam agama);
8.       Taqdiemurrayi ‘alal wahyi (mendahulukan akal atas wahyu);
9.       Muwaalatul Kafiriin (loyal Kepada kaum Kuffar);
1.   Tarkul Amri bil Ma’ruf wa Nahyi Munkar (meninggalkan pemimpin yang Amar ma’ruf nahyi munkar).

Dengan munculnya firqah-firqah sesat diatas maka sebagai umat islam Al-Jamaah atau Ahlu Sunnah Wal Jamaah, sudah selayaknya untuk amar ma’ruf nahyi munkar. Melawan dan mencegah berkembangnya firqah-firqah tersebut. Rasulullah memberikan kunci agar umat islam bias terhindar dari firqah yang sesat lagi menyesatkan. Rasulullah bersabda:

Ingatlah, sesungguhnya akan terjadi fitnah  di hadapan kalian. Lalu para shahabat bertanya: Apa jalan keluarnya wahai Rasûlullâh? Beliau menjawab: Kembali kepada kitab Allah yang di dalamnya terdapat berita orang-orang sebelum kamu, berita orang-orang setelah kamu dan merupakan hukum yang dapat dijadikan pegangan di antaramu. Al-Qur’an merupakan pemisah; barang siapa meninggalkannya, maka Allah akan memberikan hukuman. Dan barang siapa cenderung memilih petunjuk selain Al-Qur’an, maka Allah akan menyesatkannya. Kitâbullâh (Al-Qur’an) merupakan tali yang sangat kokoh, pemberi peringatan yang bijak dan petunjuk jalan yang lurus (As-Shirâthul mustaqîm).” (H.R. Ahmad, no. 704)

Abdullah bin Mas’ud ra. berkata:
“………..Sesungguhnya kalian akan menjumpai banyak kaum yang mereka menyangka bahwa mereka itu sedang menyeru kepada kitâbullâh, padahal mereka telah mencampakkan (kitâbullâh) itu ke belakang punggung mereka. Maka wajib bagi kalian menuntut ilmu, berhati-hatilah dari perkara bid’ah, berhati-hatilah dari sikap berlebih-lebihan. Berhati-hatilah sikap berdalam-dalam pada suatu perkara dan (wajib) bagi kalian kembali kepada peninggalan lama (orisinalitas ajaran Islam yaitu sunnah).” (Sunan Ad-Dârimi, 1/ 54)

Jelaslah bahwa, kunci untuk melawan hadirnya kembali firqah-firqah sesat adalah dengan kembali kepada peninggalan lama yakni Quran dan Sunnah serta senantiasa tetap teguh dalam Al-Jamaah.

oleh : Lutfhi Arif Fadillah 28/03/2017 23.10 WIB
@luthfi_ariff

Silakan dishare, Semoga bermanfaat.. :)

Disclaimer: Gambar, artikel ataupun video yang ada di web ini terkadang berasal dari berbagai sumber media lain. Hak Cipta sepenuhnya dipegang oleh sumber tersebut. Jika ada masalah terkait hal ini, Anda dapat menghubungi kami disini.
Disqus Comments
© Copyright 2017 Dzun Al-Fatih | Muda Menginspirasi ! - All Rights Reserved - Created By BLAGIOKE & Kaizen Template - Support KaizenThemes