Kalau saja engkau tahu,
Selalu ada harap dan selalu ada doa dibalik semua kata, baik yang terucap ataupun tertulis, Kala kita berdiskusi atau sekedar bercengkrama.
Aku harus mengerti bahwa, sebuah perpisahan tak bisa dihindari. Pada waktunya perpisahan itu akan datang pula. Karena memang sang waktu telah datang, untuk menjemput.Walaupun sekuat tenaga, kita berusaha berlari untuk menjauh, namun nampaknya itu hanya akan menjadi kesia-sian semata.
Andai saja ada dua pilihan, berpisah atau terus bersama, dan aku bisa memilih satu diantara keduanya. Tentu aku akan memilih untuk bersama. Ya bersama, bersamamu!
Namun nyatanya pilihan itu tak ada, hingga akupun tak bisa memilih.
Sedih, tentu aku merasakannya. Aku takut jika perpisahan ini membuat kita tak bisa berjumpa lagi di dunia. Meskipun perjumpaan yg dinanti dan dicita-citakan kita adalah perjumpaan di tempat terindah nan abadi, kelak.
Bahagia, tentu akupun akan merasakannya. Aku bahagia jika ketika kita berpisah, engkau mampu mewujudkan cita-citamu. Seandainya saja aku bisa mendampingimu untuk mewujudkan cita-citamu, tentu aku akan mendampingimu dengan sepenuh hati. Hati yang memang sudah layak untuk mendampingimu. Bukan hati yang dibius oleh hawa nafsu semata.
Aku merasa terlalu lemah. Aku merasa ada setitik rasa, yang mungkin kau tak merasakannya. Rasa itu, nyatanya tumbuh subur namun masih dapat aku kendalikan pertumbuhannya. Entahlah, apakah ini hanya nafsu semata atau mungkin satu keyakinan bahwa engkau memang orang yg selama ini aku cari ?. Namun percayalah, rasa ini bukan rasa yang sengaja aku buat. Akupun tak tahu kenapa rasa ini bisa ada dan tumbuh dalam hati. Dan aku pun tak tahu, kenapa setiap kali aku mengingatmu, akupun selalu mengingat tuhanku.
Aku selalu bertanya-tanya pada diri. Apakah rasa ini akan selamanya seperti ini ataukah akan menghasilkan buah yang manis, semanis buah utrujah ?. Nyatanya, ini semua tergantung pada keberanianku. Apakah perpisahan yang sebentar lagi terjadi, akan menjadi perpisahan yang nyata ? Ataukah akan menjadi jalan bagiku untuk mendampingimu dalam mengejar cita-citamu?
Yang pasti, sebentar lagi aku tak akan bisa melihatmu seperti biasanya. Aku masih tetap di dunia ini -dunia yg pernah engkau rasakan-, untuk beberapa waktu kedepan. Dan engkau akan merasakan dunia yang baru, dunia yang engkaupun tak tahu seperti apa dunia itu.
Dimanapun kita berada, kelak. Aku selalu berharap hanya jasad saja yang dibatasi oleh jarak. Namun, ikatan hati sebagai saudara seiman selalu terjaga, atau bahkan bisa tumbuh semakin subur, akarnya semakin kuat menopang jika diterjang badai, daunnya semakin rimbun berikan kesejukan.
Kini aku terus merenung. Aku tak tahu, apakah kini engkau merasakan setitik rasa yang sedang aku rasakan ataukah tidak sama sekali ?
Aku benar-benar tak tahu. Dan pertanyaan itu yang kini terus menyeruak kedalam alam pikiranku yang terdalam, mengalir tiada henti dalam aliran darah, masuk kedalam rongga-ronga hati kecilku, juga menyatu dalam detak nadiku.
Kalau saja bisa, ingin rasanya aku menanyakan hal itu padamu..
@luthfi_ariff
Margaasih, 05-05-2016 20.30 WIB
Dzunalfatih.tumblr.com
Dzunalfatih.blogspot.com
Silakan dishare, Semoga bermanfaat.. :)