Banyak sekali orang yang salah mengartikan arti dari bertawakal kepada Allah swt.
banyak yang berpendapat, tawakal ialah menyerahkan bulat-bulat segala urusan kepada Tuhan tanpa adanya daya dan upaya serta usaha untuk mencari mana-mana yang baik dan menyebabkan kebahagiaan.
Ringkasnya adalah banyak yang enggan berikhtiar atau menyingsingkan lengan baju. namun, anehnya mereka meminta seenaknya saja.
mereka berpendapat, bahwa
mereka tidak perlu belajar. jika Tuhan menghendakinya pintar, tentu pada akhirnya mereka akan pintar juga.
mereka tidak perlu bekerja. jika Tuhan menghendakinya menjadi kaya, tentu pada akhirnya mereka akan kaya juga
Atau ketika sakit, mereka tidak perlu berobat, jika Tuhan menghendaki mereka sembuh, tentu pada akhirnya mereka akan sembuh juga.
lalu klo memang seperti itu, apa bedanya pendapat mereka dengan perumpamaan dibawah ini,
Seseorang yang sedang lapar, sekalipun aneka makanan ada dihadapannya, tetapi jika ia berpendapat seperti pendapat diatas. apakah tanpa makan pun ia akan menjadi kenyang juga ?
bisakah hal itu terjadi ?
tentunya jika pikiran kita jernih, maka pendapat seperti itu sangat tidak masuk diakal.
Adapun maksud tawakkal yang diperintahkan oleh agama, ialah menyerahkan diri kepada Allah sesudah berdaya-upaya dan berusaha serta bekerja sebagaimana mestinya.
ada sebuah kisah yang pernah terjadi di zaman Rasulullah SAW.
Ada seorang sahabatnya yang meninggalkan untanya tanpa diikatkan pada sesuatu, seperti pohon, tonggak dan lain-lain, lalu ditinggalkannya unta itu.
Rasul bertanya: "Mengapa tidak kamu ikatkan untamu?" sahabat itu pun menjawab: "Saya sudah bertawakkal kepada Allah."
Rasulullah benar-benar tidak setuju dengan cara berfikir orang itu, lalu ia bersabda:
"Ikatlah dulu untamu, lalu bertawakalah."
artinya apabila setelah untamu itu kau ikat, dan ternyata masih juga hilang, umpamanya dicuri orang. maka dalam pandangan agama kamh tidak bersalah dan kamu mendapat satu kebaikan, sebab kamu telah melakukan ikhtiar untuk manjaga untamu.
poin pentingnya adalah, tawakkal tanpa usaha lebih dulu adalah suatu hal yang salah dan keliru menurut pandangan Islam.
jika kita sudah bisa menempatkan arti tawakkal pada garis yang sebenarnya, maka pasti Allah akan mencukupkan rezeki kita, sebab Allah telah menjamin bahwa setiap ciptaannya akan diberi rezeki sesuai bagiannya masing-masing, sebagaimana halnya burung yang pergi pagi-pagi dalam keadaan kosong perut, sedang pada petang harinya perunya terisi makanan dan membuatnya kenyang.
"Dan kepada Allah, hendaklah orang-orang yang beriman itu bertawakal," (QS : Ibrahim: 11)
"Jikalau engkau telah bulat tekad - untuk melaksanakan sesuatu - maka bertawakalah kepada Allah." (QS Al-lmran: 159)
kontribusi oleh : @luthfi_ariff
#mudainspirasi
#mudamenginspirasi
#mudajuara
#mudaberkarya
Silakan dishare, Semoga bermanfaat.. :)