-->

Seuntai Hikmah dari Salam UI, "Pembinaan dalam Dakwah Kampus"


Dakwah kampus bukan hanya berbicara tentang syi'ar, tetapi ada hal  fundamental yang menjadi dasar dan modal dalam dakwah kampus, yakni "Pembinaan" (Tarbiyah). Pembinaan atau tarbiyah sendiri secara bahasa berasal dari bahasa Arab yakni Rabba-Yarubbu yang artinya memperbaiki atau meningkatkan, sedangkan secara istilah ialah suatu upaya untuk menyampaikan segala hikmah yang terkandung dalam Al-Quran dan AS-Sunnah sampai tingkat yang sempurna dengan cara yang bertahap dan tumbuh berkembang secara alami.

Seorang kader dakwah yang hanya fokus terhadap syi'ar saja, tanpa pernah memperhatikan masalah pembinaan, ibarat seorang petani yang menanam padi berpuluh-puluh hektar, tapi tak pernah ia beri pupuk.yang mana hasilnya akan sama saja dengan petani yang hanya menanam beberapa  petak sawah yang ia selalu jaga dan ia beri pupuk.

oleh, karena itu mari kita sinergiskan antara syi'ar dan pembinaan, demi terwujudnya harmoni dakwah kampus yang indah, yang kuat, dan penuh ukhuwah.

kang faris, ketua LDK Salam UI generasi 17 pernah berkata,
lebih baik sebuah LDK memiliki beberapa kader mandiri yang berkomitmen terhadap pembinaan kader, dari pada memiliki banyak kader mandiri yang hanya fokus terhadap syi’ar dan tak pernah melirik ke arah pembinaan.
tapi alangkah baiknya jika kita senantiasa berusaha untuk menjadi kader mandiri yang selalu ingat dan berkomitmen terhadap pembinaan, karena sukses dan gagalnya dakwah kampus terletak pada pembinaan kader. ya, mungkin syi'ar bisa saja menjadikan dakwah kampus menjadi berhasil, itu sangat mungkin. akan tetapi tanpa adanya pembinaan saya yakin kesuksesan dakwah itu hanya akan bertahan dalam waktu yang singkat, karena tidak adanya agent penerus dakwah selanjutnya.

Pembinaan kader menjadi permasalahan yang begitu insidental dan belum terselesaikan di LDK kita tiap tahunnya, penyebabnya bukan tidak adanya kader, kader begitu banyak apalagi jika kita sejenak melihat data mahasiswa baru yang ingin menjadi agent dakwah (kader LDK) yang hampir mencapai angka 250 orang per tahunnya, ataupun bukan karena tidak adanya kader mandiri, ada banyak sekali. namun faktanya, hanya beberapa saja yang melirik terhadap pembinaan, dan kebenyakan dari kader ini hanya melirik saja  tanpa pernah ingin mencoba terjun langsung ke ranah pembinaan kader, sehingga pada akhirnya kader yang benar-benar komitmen terhadap pembinaan sangatlah sedikit.

Perlu kita sadari bersama, pembinaan kader ini begitu penting dalam dakwah kampus, dengan pembinaan yang baik, syi’ar menjadi terkendali, dakwah menjadi terarah, dan ukhuwah tetap terjaga. Kita bisa lihat contoh pembinaan yang dilakukan Hasan Albana di organisasi pergerakan islam yang ia pelopori Ikhwanul Muslimin, betapa pembinaan yang ia konsep, yang ia cetuskan bisa menghasilkan kader-kader dakwah yang memiliki jiwa dan komitmen yang tinggi terhadap dakwah. dan konsep pembinaan yang Hasan Albana pelopori menjadi rule model pembinaan dibanyak organisasi islam didunia saat ini. Dan pada akhirnya Ikhwanul Muslimin semenjak didirikan oleh Hasan Albana hingga saat ini menjadi organisasi pergerakan yang paling berpengaruh di Mesir.

Nah, maka dari itulah pembinaan ini penting dilakukan, jika memang LDK kita ingin menjadi Opinion leader (memiliki pengaruh yang baik) di kampus. Kemudian dengan pembinaaan yang baik, perjuangan dakwah kampus tidak akan pernah terhenti dan bahkan akan menjadi semakin baik, lebih baik dan jauh lebih baik lagi kedepannya, karena regenerasi agent dakwah yang baik berawal dari pembinaan yang baik.
Saat ini LDK kita sudah memiliki Manhaj Kaderisasi, sekarang tugas kita ialah bagaimana caranya mengkonsep pembinaan di LDK, agar bisa diterima dengan baik oleh semua kader LDK dengan berpedoman kepada Manhaj Kaderisasi yang berlandaskan iman dan ukhuwah.

Kemudian, ada beberapa hal yang kang Faris tekankan dalam hal Pembinaan ini, diantaranya ialah:

Pertama cari kader dakwah yang berkomitmen untuk membina dan dibina. Menurut saya hal itu sangat tepat sekali, karena jika seorang kader dakwah yang hanya membina tanpa dibina ibarat sebuah ember yang berisi penuh dengan air, kemudian air tersebut dikeluarkan secara terus menerus melalui sebuah lubang, sehingga lama kelamaan ember tersebut akan kosong. Yang berarti nantinya kualitas kader dakwah stuck disuatu titik. maka dengan sinergisitas membina dan dibina bisa menjadi suatu upaya untuk meningkatkan kualitas kader-kader dakwah.

Yang kedua ialah harus adanya Forum Kader Dakwah (forum pementor), sebagai wadah untuk saling mengevaluasi dan sebagai controlling dari apa-apa yang telah tercapai ataupun yang belum tercapai pada proses pembinaan. Dimana forum ini langsung dipimpin oleh ketua umum LDK.

Dan yang ketiga adanya dua sub target pada bidang pembinaan, yakni pembinaan masyarakat kampus dan pembinaan internal kader dakwah LDK. Nah menurut beliau untuk pembinaan kampus, LDK bisa bersinergi dengan LDF (kalo di kita Rohis Himpunan/ikatan), sedangkan untuk pembinaan internal bisa di control oleh departemen PSDM/kaderisasi, namun pembinaan masyarakat kampus dan pembinaan internal ini harus satu frekuensi dan satu pandangan, sehingga nantinya terbentuk kader-kader yang dapat bersinergi untuk mewujudkan visi dan misi LDK.

Dan yang terakhir, ialah harus adanya Family Time yang rutin, sebagai upaya untuk meningkatkan ukhuwah antar kader dakwah, karna ukhuwah ini modal yang sangat berharga dalam perjuangan dakwah kampus, family time ini bisa dilakukan dengan berbagi cara seperti makan-makan, rihlah, riyadhoh bareng, mabit ataupun yang lainnya.

Hal-hal diatas tersebut menjadi PR kita bersama (Keluarga LDK 2013), karena sekarang tonggak perjuangan dakwah ada ditangan kita. Kita diibaratkan sebagai sebuah kendaran dimana ketua umum sebagai pengemudinya dan kita sebagai penggeraknya. Suatu LDK tidak akan pernah bisa bergerak jika hanya ketua umum saja yang berusaha sendiri.
Rasa optimisme untuk memperbaiki Pembinaan demi terwujudnya Visi LDK, muncul begitu besar disaat saya menulis artikel ini. karena disaat saya tulis artikel ini saya teringat kalian, teringat sahabat-sahabat yang mempunyai semangat dan daya juang yang begitu membara dalam memperjuangkan agama Allah dikampus.
Sahabat mari kita eratkan kembali genggaman tangan kita, kuatkan ukhuwah diantara kita, satukan hati hati kita, kita berderap, kita berjalan, kita melangkah bersama untuk wujudkan cita-cita kita semua yakni  “kampus yang madani 2016” melalui sinergisitas yang baik antara syi’ar dan pembinaan.
Semoga bermanfaat.
Waalahu’alam bisshawab.

artikel ini saya tulis, terkhusus untuk teman-teman seperjuangan di LDK Assalam Polban dan terkhusus lagi untuk teman-teman yang akan mengisi kepengurusan LDK Assalam generasi X, Tetap istiqomah sahabat !!

Silakan dishare, Semoga bermanfaat.. :)

Disclaimer: Gambar, artikel ataupun video yang ada di web ini terkadang berasal dari berbagai sumber media lain. Hak Cipta sepenuhnya dipegang oleh sumber tersebut. Jika ada masalah terkait hal ini, Anda dapat menghubungi kami disini.
Disqus Comments
© Copyright 2017 Dzun Al-Fatih | Muda Menginspirasi ! - All Rights Reserved - Created By BLAGIOKE & Kaizen Template - Support KaizenThemes