Syuro secara bahasa berasal dari kata syawara yang artinya
mengeluarkan madu dari sarang lebah, sedangkan secara istilah yang dimaksud
dengan syuro adalah suatu forum group discussion yang bertujuan untuk menyelesaikan
suatu permasalahan (permasalahan yang erat kaitannya dengan dunia dakwah islam)
secara musyawarah dengan adab dan nilai-nilai keislaman.
Syuro yang baik atau efektif ialah syuro yang bisa memecahkan suatu
permasalahan dan menghasilkan keputusan atau jalan keluar yang bisa diterima
oleh setiap orang yang terlibat secara langsung ataupun tidak langsung dalam syuro
tersebut, dimana keputusan yang diambil haruslah bertujuan untuk kemaslahatan
umat.
Pada
kondisi riil nya seringkali syuro yang
dilakukan sangat jauh dari nilai efektifitas yang telah disampaikan pula oleh
Allah SWT pada surat Al Ashr (Allah SWT menerangkan bahwa manusia yang tidak dapat menggunakan masa/waktunya
dengan sebaik-baiknya termasuk golongan yang merugi). Problematika kecil seperti syuro tidak dimulai dan diakhiri
tepat waktu, agenda yang tidak jelas, pembahasan berkepanjangan,
ketidaktercapaian tujuan syuro, atau bahkan alokasi waktu syuro yang kurang
tepat seringkali terjadi. Sebagai seorang kader dakwah seharusnya kita bisa
mencontohkan bagaimana syuro yang efesien dan efektif.
Agar syuro kita berjalan dengan baik dan menghasilkan keputusan
yang bernilai kemaslahatan bagi umat, sebaiknya semua peserta dari syuro harus
memperhatikan hal-hal berikut
a.
Why,
yang berarti apa tujuan kita syuro ? jangan sampai kita syuro tetapi tidak tahu
apa tujuan dari syuro yang kita lakukan atau kita ikuti.
b.
What,
apa yang akan disyuro kan ? sebaiknya kita tahu bahasan apa yang hendak disyuro
kan, jangan sampai kita datang dan ikut syuro tetapi kita tidak tahu apa-apa,
yang pada akhirnya kita hanya menjadi pendengar saja di dalam syuro yang kita
ikuti.
c.
Who,
siapa yang harus ikut syuro ? seorang ma’sul sebaiknya memperhatikan hal ini
karna jangan sampai seseorang yang kita harapkan untuk hadir dalam syuro malah
tidak hadir, tapi sebaliknya seseorang yang tidak ada kaitannya dengan bahasan
dari syuro malah hadir.
d.
When,
kapan syuro dilaksanakan ? waktu syuro harus dipersiapan sedini mungkin jangan
sampai syuro dilakukan secara mendadak, karena bisa saja mempengaruhi
efektifitas kehadiran peserta syuro tersebut.
e.
Where,
dimana syuro dilakukan ? permasalahan tempat pun sangat penting karena dengan
tempat yang nyaman, syuro yang dilakukan akan menjadi lebih kondusif dan
efektif, jadi masalah tempat ini harus dipersiapkan jauh-jauh hari.
f.
How,
bagaimana syuro dilakukan ? ini berkaitan dengan konsepan dari syuro yang
dilakukan, sebaiknya adakan hal-hal baru yang bisa membuat syuro menjadi
semakin komunikatif.
Tentu
kita sangat menginginkan syuro yang cepat dan menghasilkan keputusan yang
tepat. Oleh karena itu untuk mewujudkan keinginan ini, ada beberapa pra-syarat
yang harus diperhatikan oleh semua anggota syuro, yakni :
A.
Persiapan sebelum syuro dilaksanakan
Ada beberapa hal yang harus dipersiapkan sebelum pelaksanaan syuro,
agar kelak syuro bisa berjalan efektif, diantaranya :
1. Mempersiapkan
bahan/berkas syuro dengan baik. Pembahasan syuro yang baik perlu di dukung oleh data data
yang terkini dan bisa dipertanggungjawabkan. Seorang peserta syuro diharapkan
dapat menyiapkan bahan syuro atau usulan yang ada untuk membuat pembahasan
lebih komprehensif dan efesien. Ketidaklengkapan data pendukung dalam sebuah syuro
membuat syuro jadi berbasis dugaan bukan pada kondisi nyata di lapangan.
2. Pemberitahuan
syuro sejak awal.
Syuro harus sudah terencana sebelumnya. Ada baiknya bila pemimpin/mas’ul syuro memberitahu
sejak dini kapan syuro akan diadakan dan dimana tempatnya. Pemberitahuan ini
diharapkan bisa membuat para peserta syuro bisa mengagendakan/mengalokasikan
waktunya untuk hadir pada syuro yang telah direncanakan, dan dapat memberikan
waktu untuk berpikir para anggota syuro terkait ide yang bisa diberikan pada
saat syuro, sehingga peserta syuro dapat lengkap.
3. Waktu syuro
yang pasti. Dalam
kondisi sesama kader yang sibukseorang mas’ul perlu sekiranya mematok waktu syuro
secara tegas, sebutlah untuk lima pembahasan kita memerlukan waktu 60 menit,
maka saat memberi info jadwal syuro, kita akan memberitahu waktu yang
dialokasikan adalah satu jam saja. Dengan adanya waktu yang tepat, akan
membangun budaya menghargai waktu diantara peserta syuro.
4. Pemberitahuan
agenda pembahasan.
Agar pembahasan yang dilakukan dapat menghasilkan keputusan yang tepat, maka
sebaiknya agenda apat diberitahukan bersamaan dengan pemberitahuan jadwal syuro.
Pemberitahuan bahasan syuro tidak hanya pembahasan umum saja seperti “syuro panitia PIF, atau syuro
departemen PSDM”, akan tetapi harus secara spesifik seperti agenda syuro : “sinkronisasi
timeline antardepartemen, syuro perencanaan/penyusunan program dakwah dept.PSDM
atau syuro evaluasi kinerja department”. Hal ini sangat penting agar peserta syuro bisa
berpikir untuk mengeluarkan idenya sebelum syuro, hal ini membuat pembahasan
menjadi cepat dan efektif.
B.
Pemimpin dan Peserta Syuro yang baik
Syuro akan berjalan dengan baik salah satunya dipengaruhi oleh
kualitas SDM yang terlibat langsung dalam syuro tersebut, termasuk didalamnya
pemimpin dan peserta syuro. Lalu apa sih cirinya SDM yang baik dalam syuro ?
1. Adanya
penghormatan terhadap waktu.
penghormatan terhadap waktu ini bertujuan agar kita lebih bisa mengatur budaya
waktu yang sudah terlalu rusak di Indonesia. seseorang yang bisa memberikan
dedikasi dan komitmennya terhadap waktu adalah seorang yang sangat menghargai
dirinya. lebih dari itu, bentuk kita menghormati waktu adalah bagian dari kita
menghormati orang lain. kita perlu sadari bahwa setiap orang mempunyai
aktifitas lain. sehingga bagi bangsa yang berbudaya, manajemen waktu yang baik
adalah sebuah pra syarat dari sebuah kesuksesan.
2. Fokus pada
apa yang dikerjakan,
syuro seringkali menjadi tidak efektif karena peserta syuro tidak fokus pada
pembahasan masalah yang sedang didiskusikan. Ketidakfokusan ini membuat ide ide
tidak mengalir dan apa yang didiskusikan menjadi terhambat. Bahkan terkadang
pemimpin syuro terkesan berbicara sendiri, karena para peserta syuro hanya
mencatat atau mengerjakan hal yang lain.
3. Ketegasan
dari pemimpin syuro.
Pada dasarnya tidak ada keputusan yang terbaik, akan tetapi yakinlah bahwa
keputusan yang diambil melalui sebuah musyawarah adalah hasil yang dinilai
Allah sebagai sebuah kebaikan, manusia ditugaskan untuk berpikir dan bertindak,
sedangkan Allah menentukan hasilnya. Sebagai seorang pemimpin syuro diperlukan
adanya ketegasan dan kebijakan untuk menentukan sebuah keputusan, ketegasan ini
juga akan berdampak secara psikologis terhadap jalannya sebuah keputusan di
lapangan pasca-syuro.
4. Interaktif dan mampu memberikan
pendapat/usulan yang positif dan membangun. Sebuah
masalah akan sulit dipecahkan jika hanya oleh satu orang. ibarat lidi, satu
buah lidi akan sangat sulit dipakai menyapu, akan tetapi jika lidi-lidi
tersebut diikat menjadi satu kesatuan, makan akan sangat mudah jika dipakai
untuk menyapu, begitupun dalam syuro ketika para peserta syuro aktif dan
interaktif dalam mengemukakan pendapatnya, niscaya syuro akan berjalan lebih
cepat efektif, dan keputusan yang diambilpun akan tepat.
C.
Tata cara syuro yang baik
Agar syuro bisa berjalan dengan baik, hendaknya syuro dilakukan
secara terstruktur dan sistematis, adapun sistematika syuro yang baik
diantaranya :
1.
Memulai syuro tepat waktu. Terkadang sbanyak mas’ul syuro segan untuk memulai syuro
ketika anggota masih sedikit, disini perlu adanya leader will untuk
mengubah kebiasaan yang ada, dengan berani memulai syuro tepat waktu berapa pun
anggota yang hadir . Dengan adanya kebisaan ini , lambat laun akan adanya willingness
dari peserta syuro untuk selalu datang syuro tepat waktu.
2.
Memanfaatkan media syuro secara efektif. Media syuro penunjang minimal
adalah papan tulis dan spidol yang memungkinkan peserta syuro mengikuti
pembahasan secara tepat. Jika memungkinkan penggunaan media pendukung seperti laptop
dan infokus juga bisa digunakan. Bentuk media pada dasarnya bisa apa
saja yang terpenting dapat memenuhi kebutuhan.
3.
Hanya satu notulensi saja. Pada sebuah syuro ada baiknya hanya
satu orang saja yang ditugaskan sebagai notulensi/pencatat, agar peserta lain
dapat fokus pada pembahasan. Jika memungkinkan,bisa juga ketika syuro direkam
dengan HP atau sejenisnya,sehinnga peserta bisa fokus pada pembahasan dan tidak
sibuk menulis
4.
Dinamisasi syuro. Seorang mas’ul syuro diharapkan dapat mengkondisikan syuro
dengan memberikan kesempatan (jika perlu dipancing) peserta syuro agar bisa
mengungkapkan pemikirannya. Secara umum pola pembahasan/diskusi bisa seperti
berikut :
a. Penyampaian masalah / agenda
pembahasan.
b. Pemaparan singkat data pendukung.
c. Brainstorming analisis.
d. Brainstorming solusi.
e. Memilih alternatif solusi.
f. Kesimpulan
5.
Kesimpulan dan pembagian tugas. Setelah semua pembahasan selesai, mas’ul
syuro atau notulen diharapkan mengulang semua hasil pembahasan dan pembagian
tugas yang perlu dilakukan setelah syuro ini. Dengan adanya penjelasan ulang
dan jobdesk yang jelas, kedepannya pengaplikasian dari hasil syuro dapat
berjalan dengan baik.
6.
Hal pendukung lainnya. Sebagai sebuah organisasi dakwah tentu ada faktor
non-teknis yang perlu diperhatikan agar syuro menjadi efektif. Dalam sebuah
agenda dakwah maka keberkahan dari Allah adalah orientasi kita. dengan selalu
terisinya nilai ruhani dalam diri, bisa menjadi sebuah kekuatan bagi kita dalam
menjalankan aktifitas dakwah. Untuk itu ada bebrapa hal yang sangat penting
untuk diperhatikan, yakni :
a. Adanya ketentuan untuk melakukan
beberapa aktifitas ibadah pendukung sebelum syuro, seperti himbauan untuk
tilawah beberapa halam sebelum syuro atau himbauan untuk shalat dhuha.
b. Syuro dimulai dengan tilawah
atau tasmi untuk memberikan penyegaran diri di awal syuro, dan syuro
diakhiri dengan do’a agar apa yang telah dibahas dan yang akan dilaksanakan
mendapat kemudahan dari Allah
c. Syuro diisi oleh tausiyah singkat
(bisa mengalokasikan waktu 5 menit untuk hal ini), yang diharapkan dapat
menjadi motivasi dan pengisi ruhiyah peserta syuro.
Dan pada akhirnya ketika syuro yang kita lakukan termanage/terkonsep
dengan baik, insyaAllah syuro yang kita lakukan akan cepat, efektif dan
menhasilkan keputusan yang tepat. Untuk itu Manajemen syuro ini sangatlah
penting khususnya bagi LDK, karena bagaimanapun sebuah LDK harus bisa menjadi
opinion leader dimasyarakat kampus, salah satunya lewat syuro yang terkonsep
dengan baik dan rapih, sehingga syuro-syuro atau rapat yang dilakukan oleh
organisasi masyarakat kampus lainnya secara tidak langsung bisa mencontoh syuro
dari LDK.
semoga bermanfaat..
Jadilah seorang juara, seorang yang senatiasa tahu akan kekurangan dirinya dan senantiasa berusah merperbaiki kekurang-kekurangan yang ia miliki, sehingga hari demi hari, ia menjadi seorang insan yang lebih baik, jangan jadi seorang pecundang seorang yang tidak tahu kekurangan dirinya dan tidak mau mencari tahu apa kekurangannya, sehingga ia selalu merasa cukup dengan apa yang ia miliki, tetap semangat, dan tetap istiqomah di jalan dakwah ini sahabat, AllahuAkbar!!. "Lutfhi Arif Fadillah"
wallahu ‘alam bisshawab.
wallahu ‘alam bisshawab.
Silakan dishare, Semoga bermanfaat.. :)