-->

Peradaban Barat, Penyakit bagi Umat Islam!

Oleh : Lutfhi Arif Fadillah
(Kabid. Kominfo PD. Hima Persis kota Bandung)

Permasalahan terbesar umat Islam saat ini adalah munculnya pemikiran yang bertentangan dengan cara pandang Islam, yang kemudian pemikiran tersebut menyebar luas dan menjadi framework berpikir pada sebagian umat Islam sendiri. Ketika framework itu menjangkiti umat islam maka umat islam akan terganggu atau rusak secara pemahaman dan cara pandang (worldview)-nya.  Mereka layaknya duri dalam daging, yakni berusaha mengubah Islam agar sesuai dengan cara pandang mereka dari dalam. Mengaku Islam, namun merusak dan menyelewengkan pemahaman Islam.
Mereka terpesona oleh kemajuan Barat dalam sains, teknologi, serta ekonomi. Mereka menganggap teori barat adalah kebenaran, sehingga semua yang berasal dari barat mereka ambil. Sampai-sampai tidak jarang diantara mereka mengeluarkan pernyataan-pernyataan yang berupa fatwa, tafsir, dan pendapat seenaknya, tidak berdasarkan pada Al-Qur’an dan Hadits. Mereka dengan sengaja menerapkan metode tafsir hermeneutika pada Al-Qur’an, yang mana manusia adalah sumber kebenaran mutlak diatas Tuhan. Orang-orang yang frameworknya sudah terinfeksi virus pemikiran barat berpandangan bahwa wahyu harus tunduk pada akal dan sejarah. Sama seperti yang dilakukan oleh orang Kristen pada Bibel.

Pemikiran inilah yang apabila telah mendarah daging pada seorang manusia akan bertransformasi menjadi peradaban (civilization). menurut Samuel Huntington, peradaban adalah sebuah entitas terluas dari budaya, yang teridentifikasi melalui unsur-unsur obyektif umum, seperti bahasa, sejarah, agama, kebiasaan, institusi, maupun melalui identifikasi diri yang subyektif.
Penyakit pemikiran ini awalnya datang dan berasal dari dunia Barat, yakni  Eropa. Peradaban Barat terdiri dari banyak cabang-cabang pemikiran dan dari cabang-cabang tersebut melahirkan lagi pemikiran-pemikiran baru lainnya. Mereka sanggup menjadikan umat Islam benar mengaku beragama Islam, tapi selalu berpihak kepada Barat. Mereka menganggap “Islam harus diubah dan disesuaikan dengan cara pandang Barat apabila ingin maju”. Persis seperti yang dikatakan Kemal attaturk , “Jika kita (umat muslim turki) ingin maju maka kita harus mengikuti barat dengan sepenuhnya”.
Lebih jauh lagi wordview barat menganggap Islam adalah agama yang kuno dan ketinggalan. Pendapat-pendapat ulama terdahulu dikatakan hanya sesuai dengan kondisi dahulu pada zamannya saja sehingga sudah tidak relevan dan tidak cocok dengan keadaan saat ini yang segala sesuatunya sudah berubah dan semakin kompleks, maka perlu dilakukan penafsiran-penafsiran ulang.
Berdasarkan apa yang mereka lihat, bangsa Barat dianggap paling “maju” dan memiliki peradaban paling “tinggi” saat ini. Maka, semua orang mau tidak mau harus mengikuti kemajuan bangsa Barat dengan mencontoh dan menerapkan segala yang diberlakukan oleh bangsa Barat. Termasuk mengikuti pemikiran dan cara pandangnya karena menurut mereka, terbukti dengan pemikiran tersebut bangsa Barat menjadi yang paling “maju”,” unggul”, dan “berkuasa” di segala bidang karena sesuai dengan kondisi zaman.
Prof Al-Attas mengatakan bahwa selain Islam, setiap agama maupun ideologi-ideologi atau peradaban-peradaban yang ada di dunia ini memiliki worldview yang bersumber dari filsafat. Dan filsafat itu hanyalah pemikiran manusia yg bersifat spekulatif. Sehingga hasilnya hanyalah etika dan budaya. Konsep kebenaran yang oleh filosof-filosof  barat yakini, utamanya berasal dari segala apa yang terlihat oleh mata, pengalaman, dan apa yang menurut mereka masuk akal saja.
Peradaban barat dengan mudah menyebark dan mencekoki masyarakat dengan pahamnya karena memang mereka memiliki dan menguasai sektor-sektor strategis. Peradaban barat mendominasi sektor informasi, pendidikan, budaya, ekonomi, politik, sosial, hukum, dan sebagainya. Mulai dari media cetak dan elektronik yang terus-menerus memberitakan informasi yang memihak barat dan menjelekkan Islam, lalu sekolah dan universitas yang lebih banyak mengajarkan ilmu-ilmu duniawi sedangkan pendidikan agama dan akhlaq hanya satu sampai dua jam pelajaran saja, sekali dalam seminggu. Paham Barat juga bahkan sudah masuk kurikulum pendidikan, misalnya salah satu materinya adalah soal gender equality, Human Right, dsb.
Pemikiran-pemikiran mereka sangat kontradiktif dengan Islam. Bisa dikatakan, pemikiran Barat adalah penyakit, dan penyakit ini sangat merusak, bisa menyebabkan kesesatan, bahkan matinya keimanan. Islam adalah agama ketundukan terhadap wahyu, sedangkan pemikiran Barat menghendaki kebebasan yang sebebas-bebasnya, mempercayai kebenaran yang selalu relatif, menjadikan rasio berdikari diatas semua pandangan hidup, dan meyakini bahwa segala sesuatu dapat diakui eksistensinya dan kebenarannya apabila rasional dan dapat dibuktikan secara empiris. Maka jelas disitu terlihat bahwasanya Islam dengan Barat adalah dua ideologi yang saling bertentangan dan tidak dapat berbaur.
Lantas bagaimana cara untuk mengcounter peradaban barat ?
Dalam buku “Menangkal Virus Islam Liberal” Ustadz Dr. Nashruddin Syarief, menuliskan cara untuk mengatasi dan mengobati penyakit pemikiran dari Barat tersebut adalah dengan menyuntikkan konsep berpikir islami  kepada umat Islam. Konsep berpikir itu hari ini sering disebut dengan Islamic worldview (pandangan dunia Islam). Setiap peradaban dan ideologi dipengaruhi oleh worldview-nya masing-masing. Tentu saja Islam memiliki worldview tersendiri yang mana sejak awal kedatangannya merombak konsep dan meluruskan cara berpikir masyarakat sebelumnya.
Maka pada akhirnya jika umat islam mau membaca dan mempelajari sejarah peradaban islam, mereka akan menganggap peradaban barat adalah peradaban yang fana, palsu. Dari sejarah kita tahu bahwa sebenarnya islamlah peradaban yang paling ideal, islam peradaban yang paling maju.
Wallahu’alam.

Bandung, 30 mei 2017 23.05 WIB

Silakan dishare, Semoga bermanfaat.. :)

Disclaimer: Gambar, artikel ataupun video yang ada di web ini terkadang berasal dari berbagai sumber media lain. Hak Cipta sepenuhnya dipegang oleh sumber tersebut. Jika ada masalah terkait hal ini, Anda dapat menghubungi kami disini.
Disqus Comments
© Copyright 2017 Dzun Al-Fatih | Muda Menginspirasi ! - All Rights Reserved - Created By BLAGIOKE & Kaizen Template - Support KaizenThemes