Astronomi berasal dari bahasa Yunani yaitu astro dan nomos. Astro artinya bintang, nomos artinya hukum. sehingga secara Bahasa astronomi artinya “hukum bintang” atau “ilmu bintang” Sedangkan secara Istilah Astronomi adalah ilmu yang melibatkan pengamatan dan penjelasan kejadian yang terjadi di luar Bumi dan atmosfernya. Ilmu ini mempelajari asal-usul, evolusi, sifat fisik dan kimiawi benda-benda yang bisa dilihat di langit (dan di luar Bumi), juga proses yang melibatkan mereka. orang ang mempelajari astronomi disebut astronom.
Cabang-Cabang Astronomi diantaranya, Astrometri, Kosmologi, Fisika Galaksi, Astronomi Ekstra Galaksi, Ilmu Planet, Fisika Bintang, dan Evolusi Bintang.
Ilmu Falak berasal dari bahasa arab yaitu Ilmu dan Falak. Ilmu adalah pengetahuan tentang hakikat sesuatu. Sedangkan Al-Falak adalah tempat beredarnya (berjalannya) benda-benda langit. Dinamai demikian karena bentuknya seperti lingkaran Didalam bahasa inggris falak disebut orbit yang di artikan: The path of an object that is moving around a second object or a point. (Orbit adalah lintasan kecil suatu objek yang bergerak mengelilingi objek kedua atau suatu titik) Dengan demikian ilmu falak dapat didefinisikan sebagai pengetahuan tentang hakikat lintasan (orbit) benda-benda langit. Orang yang mempelajari ilmu falak disebut Al Falakiy.
Al-Ustad A. Ghazali seorang ahli hisab falak Persatuan Islam (PERSIS) mendefinisikan ilmu falak ini sebagai berikut: Ilmu falak itu ialah ilmu pengetahuan yang mempelajari lintasan benda-benda langit, seperti matahari, bulan, bintang-bintang dan benda-benda langit lainnya dengan tujuan untuk mengetahui posisi dari benda-benda langit itu sendiri serta kedudukanya dari benda-benda langit lainnya.
Ilmu falak pada dasarnya dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu Theoritical Astronomy atau ilmu falak ilmy, yaitu ilmu yang membahas tentang teori dan konsep-konsep benda langit, dan Practical astronomy atau ilmu falak amaly, yaitu ilmu yang melakukan perhitungan untuk mengetahui posisi dan kedudukan benda-benda langit antara yang satu dengan yang lain.
Dengan mempelari ilmu falak atau ilmu hisab, kita dapat memastikan ke arah mana kiblat suatu tempat di permukaan bumi. Kita juga dapat memastikan waktu shalat telah tiba atau matahari sudah terbenam untuk berbuka puasa. Dengan ilmu ini pula orang yang melakukan rukyatul hilal dapat mengarahkan pandangannya dengan tepat ke posisi hilal, bahkan kita juga dapat mengetahui akan terjadinya peristiwa gerhana matahari atau gerhana bulan berpuluh bahkan beratus tahun yang akan datang.
Dengan demikian, ilmu falak dapat menumbuhkan keyakinan dalam melakukan ibadah, sehingga ibadahnya lebih khusyu. Nabi SAW bersabda : “Sesungguhnya sebaik-baik hamba Allah adalah mereka yang selalu memperhatikan matahari dan bulan untuk mengiungat Allah” (HR. Thabrani)
Mengukur arah kiblat dengan Mizwala Qibla Finder
Mizwala qibla finder ditemukan oleh Hendro Setyanto M.Si pada muktamar NU ke XXXII tahun 2010. Alat ini digunakan untuk memudahkan pengukuran arah kiblat. Cara penggunaan Mizwala ini cuku mudah, berikut caranya :
- Pastikan Mizwala dipasang dengan benar dan mengatur kedatarannya (menggunakan waterpass).
- Cari koordinat/azimuth kiblat dan azimuth bayangan matahari tempat kita melakukan pengukuran dengan bantuan aplikasi android.
- Kemudian Putar bidang dial sehingga skala sesuaiazimuth matahari ada pada benang.
- Pindahkan benang pada skala azimuth kiblat yang merupakan azimuth kiblat. Maka arah yang ditunjukan benang tersebut merupakan arah kiblat.
Contoh
Diketahui bahwa azimuth kiblat sebuah kota X adalah 294° (dapat dihitung atau diambil dari data yang ada), kemudian azimuth bayangan ketika pengukuran adalah 145° (diketahui dari tabel posisi matahari).
1. Perhatikan bayangan yang dibentuk oleh gnomon kemudian letakkan benang pada bayangan tersebut
2. Putar bidang dial sehingga skala 145° ada pada benang
3. Pindahkan benang pada skala 294° yang merupakan azimuth kiblat
Silakan dishare, Semoga bermanfaat.. :)