Sudah benar-benar butuh rumah baru..
Rumah baru itu, rumah yang ku inginkan.
Dulu di bulan desember tahun lalu, hampir saja rumah baru itu kumasuki, namun karena aku masih harus berada di rumah ini, tak lama pintu rumah baru itu sudah terkunci dan aku pun tak bisa memasuki rumah itu.
Rumah baru yang benar benar aku butuhkan itu adalah..
Rumah yang bisa membuatku nyaman, rumah yang semua penghuninya memiliki fikrah-fikrah yang sama, yang ketika ada perselisihan didalamnya, semua keputusan dikembalikan ke satu landasan yang memang menjadi dasar fikrah yg di pegang oleh penghuni rumah tersebut.
Rumah yang penghuninya menaati kepala keluarganya, menyayangi yg lebih muda, juga menghormati yang lebih tua.
Rumah yang penghuninya mengetahui juga melaksanakan apa yang menjadi hak dan kewajibannya.
Rumah yang penghuninya lebih mendahulukan kepentingan bersama, daripada kepentingan pribadi.
Rumah yang penghuninya tidak membenarkan semua pendapat, tapi menaaati pendapat terbaik yang telah diputuskan bersama.
Rumah yang penghuninya begitu lebih respect terhadap keluarganya, dari pada orang lain.
Rumah yang didalamnya aku menjadi tentram, tenang, tak selalu berpikiran buruk, dan selalu terjaga untuk berbuat baik.
mungkin kedua adikku yg kini tinggal bersamaku di rumah ini, merasakan apa yang kurasakan.
menginginkan tinggal di rumah yang baru, rumah baru seperti yang kuinginkan.
tapi aku tahu dan aku sadar akan amanah ini, juga amanah adiku-adikku yang tak bisa dilepaskan begitu saja.
aku tau kedua adikku begitu kuat menjalani kehidupan di rumah ini.
berbeda denganku, yang selalu terus menerus dan tak henti hentinya mengeluh.
aku mungkin sudah sedikit lebih lama tinggal dirumah ini, tapi tak begitu kuat untuk melanjutkan kehidupan di rumah ini.
amanahku sekarang, memang tak seberat amanah kedua adikku. tapi aku terkesan begitu berat menanggungnya.
sudah dua bulan kiranya, aku terus mencari jalan untuk menemukan rumah baru itu. kini sudah memasuki bulan ketiga. bukan tanpa hasil, pencarian rumah baru ini. namun tiap kali ku temui seseorang yang akan menjual rumah seperti yg ku inginkan, ternyata rumah tersebut sudah terlebih dahulu orang lain tempati.
dalam hitunganku sudah 4 kali kiranya hal itu terjadi.
namun aku takkan menyerah begitu saja.
aku ingin menemukan rumah itu. rumah yg kelak bisa aku tempati. rumah yg bisa menjadi tempat pulang bagi kedua adikku kelak, ketika mereka sudah mnyelesaikan amanahnya. juga bisa mnjadi rumah singgah ketika kedua adikku merasakan lelahnya kehidupan di rumah yg kini kami tempati.
aku bingung,
apakah aku harus lepaskan amanahku dirumah yg kini ku tempati, lalu aku mencari rumah baru yg ku inginkan itu ?
atau aku harus tetap bertahan dgn kondisi rumah ini yg semakin lama, semakin membuat hidupku kacau dan seakan lupa akan nikmat hidup yg telah tuhan berikan kpda setiap ciptaannya ?
dipersimpangan jalan kini kuberada.
entah jalur mana yang harus kulewati, setengah hatiku menginginkan agar aku terus berjalan mencari rumah baru itu. namun setengah hatiku yg lain mengiginkan agar aku tetap bertahan dan mnyelesaikan sisa amanahku.
tapi jika ku terus berada dirumah ini, aku takkan bisa menyiapkan rumah baru itu untuk kedua adikku, untuk sekedar menjadi tempat istirahat bagi mereka dikala mereka lelah menjalani kehidupan di rumah yg kini aku dan mereka tempati.
duhai diri..
apa sebenarnya yang engkau inginkan ?
apa senenarnya yang harus aku lakukan ?
hmmm..
rumah baru itu..
rumah yang kurindukan..
@Luthfi_ariff
bandung, 19 maret 2016 -- 22.30 WIB
Silakan dishare, Semoga bermanfaat.. :)