Bila Aqidah sudah menyentuh hati,
iman telah merasuk ke dalam jiwa, serta kepribadian sudah mencapai derajat utama,
maka umat pun akan menjadi baik dan daulah islamiyahpun akan tegak!
Aktivis Dakwah Kampus (ADK) merupakan sebutan bagi setiap orang yang bergelut didunia dakwah kampus, baik itu mahasiswa, dosen, alumni, atau siapapun yang beperan aktif didunia dakwah kampus. Ia merupakan seseorang yang memiliki cita-cita, rasa, pandangan serta pemikiran yang mulia untuk mengubah satu peradaban, satu masa dan satu kondisi menjadi lebih baik sesuai dengan cita-cita islam, kondisi yang penuh dengan keindahan, kebersamaan, kasih sayang, ketaatan dan tentunya penuh dengan cinta dan kebaikan.
(https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjfw0Z-7iTeZS8Jv3sSl2ew9xkzdsl9_Hl84-EjOkKPxaZi4rj64rDabg21tV0KxxaHXtculelqpGhUVBNSc9qoQejPVhEyofLsiINJyXwPwJ2A9OFbMgFsDADRmXFvkRKutYqUMqu2o18/s1600/dakwah-adalah-cinta.jpg )
Salah satu kewajiban dari seorang ADK ialah berdakwah dalam artian menyeru menyebarluaskan dien (agama) Allah dengan sebenar-benarnya, yang berlandaskan Al-Quran dan As-Sunnah kepada semua orang, dengan tujuan menjadikan orang tersebut hijrah menjadi orang yang lebih baik.
Kewajiban untuk berdakwah diperintahkan langsung oleh Allah Swt :
"Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada
kebajikan, menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang munkar;
merekalah orang-orang yang beruntung" (QS.Al-Imran : 104)
Seiring berjalannya waktu, maka semakin kompleks dan banyak pula
agenda –agenda dakwah yang harus dilakukan dalam lingkup dakwah kampus,
mulai dari syiar kesemua lini, pengembangan jaringan, pengokohan lembaga
dakwah, penokohan kader, pengabdian kepada masyarakat, dan masih banyak
lagi. Dan tentunya tidak melupakan fokus kerja di fase sebelumnya
yakni, pembinaan dan kaderisasi. Pengelolaan semua ini tentu membutuhkan
banyak kader, akan tetapi pada kondisi real banyak LDK yang masih
menghadapi permasalahan sedikitnya kader. Permasalahan kader inilah yang
terkadang menjadi salah satu kendala terbesar dalam kemajuan gerak
aktivitas dakwah kampus. akhirnya banyak kita temui (bahkan mungkin kita
merasakannya) banyak amanah yang tertumpu pada sedikit orang hingga
mungkin terasa berat bagi orang yang memikulnya.
Oleh karena itu regenerasi agen dakwah yang baik harus menjadi bagian yang paling penting dan harus diutamakan oleh seorang ADK. Seorang ADK harus mencari trik dan tips agar regenerasi agen dakwah bisa berjalan optimal baik dari segi kualitas ataupun kuantitasnya. Sehingga nantinya setiap pos-pos dakwah bisa diisi oleh kader yang memadai, profesional dan memiliki kekuatan ruhaniyah yang kuat. Dan ternyata ada satu bagian dari dakwah yang sangat efektif untuk menyelesaikan masalah kader ini, yakni dakwah fardiyah (individu).
Dakwah Fardiyah (individu) memiliki artian seruan ke jalan Allah yang dilakukan seorang da’i (penyeru) kepada orang lain secara individual, dengan tujuan menjadikan mad’u (yang diseru) menjadi lebih baik dan berada dalam kondisi yang diridhoi Allah Swt.
Dakwah Fardiyah sendiri erat kaitannya dengan regenerasi agen dakwah (agen dakwah kampus jika dakwah fardiyah ini dilakukan didalam kampus), karena dakwah fardiyah dilakukan melalui pendekatan heart to heart, dari dai kepada mad’u nya. Yang mana pendekatan heart to heart ini sangat efektif dan memiliki peluang yang sangat besar untuk menumbuhkan kesadaran, dan semangat dakwah di hati para mad’u.
Secara tidak langsung dakwah fardiyah ini menjadi kewajiban yang harus dilakukan oleh setiap ADK, demi keberhasilan dakwah kampus. Karena salah satu ciri dari keberhasilan dakwah kampus selain tentunya syiar yang dapat diterima oleh seluruh civitas akademika ialah keberhasilan untuk meregenerasi agen dakwah itu sendiri, karena pada hakikatnya seorang ADK tidak akan selalu mengabdikan dirinya untuk dakwah kampus, ketika mereka telah meyelesaikan studynya, mereka memiliki kewajiban untuk dakwah di tempat mereka bekerja, ataupun dakwah di lingkungan sosial masyarakat.
Oleh karena itu regenerasi agen dakwah yang baik harus menjadi bagian yang paling penting dan harus diutamakan oleh seorang ADK. Seorang ADK harus mencari trik dan tips agar regenerasi agen dakwah bisa berjalan optimal baik dari segi kualitas ataupun kuantitasnya. Sehingga nantinya setiap pos-pos dakwah bisa diisi oleh kader yang memadai, profesional dan memiliki kekuatan ruhaniyah yang kuat. Dan ternyata ada satu bagian dari dakwah yang sangat efektif untuk menyelesaikan masalah kader ini, yakni dakwah fardiyah (individu).
Dakwah Fardiyah (individu) memiliki artian seruan ke jalan Allah yang dilakukan seorang da’i (penyeru) kepada orang lain secara individual, dengan tujuan menjadikan mad’u (yang diseru) menjadi lebih baik dan berada dalam kondisi yang diridhoi Allah Swt.
Dakwah Fardiyah sendiri erat kaitannya dengan regenerasi agen dakwah (agen dakwah kampus jika dakwah fardiyah ini dilakukan didalam kampus), karena dakwah fardiyah dilakukan melalui pendekatan heart to heart, dari dai kepada mad’u nya. Yang mana pendekatan heart to heart ini sangat efektif dan memiliki peluang yang sangat besar untuk menumbuhkan kesadaran, dan semangat dakwah di hati para mad’u.
Secara tidak langsung dakwah fardiyah ini menjadi kewajiban yang harus dilakukan oleh setiap ADK, demi keberhasilan dakwah kampus. Karena salah satu ciri dari keberhasilan dakwah kampus selain tentunya syiar yang dapat diterima oleh seluruh civitas akademika ialah keberhasilan untuk meregenerasi agen dakwah itu sendiri, karena pada hakikatnya seorang ADK tidak akan selalu mengabdikan dirinya untuk dakwah kampus, ketika mereka telah meyelesaikan studynya, mereka memiliki kewajiban untuk dakwah di tempat mereka bekerja, ataupun dakwah di lingkungan sosial masyarakat.
“Serulah ke jalan Allah dengan hikmah dan pengajaran yang baik.
Berdiskusilah dengan mereka dengan cara yang baik” (QS An Nahl 125).
“Tidaklah seharusnya orang menyuruh yang ma’ruf dan mencegah yang munkar
kecuali memiliki tiga sifat, yakni lemah lembut dalam dalam menyuruh
dan melarang (mencegah), mengerti apa yang harus dilarang dan adil
terhadap apa yang harus dilarang” (HR Ad-Dailami)
Dakwah fardiyah mempunyai akibat dan kesan yang baik pada diri mad’u,
karena mad’u akan terkontrol sepenuhnya oleh seorang da’i (ADK jika DF
dilakukan di kampus). Sebagai contoh mad’u akan merasa diperhatikan akan
amalan yauminya, mad’u akan selalu diingatkan agar terus beramal shaleh
atau bahkan mad’u akan merasa diperhatikan dalam akademiknya, sehingga
melalui dakwah fardiyah ini akan menumbuhkan kedekatan antara da’i dan
mad’u. yang mana kedekatan ini merupakan modal yang sangat penting untuk
regenerasi agen dakwah.
Pendekatan personal terhadap objek dakwah sudah seharusnya menjadi perhatian utama seorang ADK. Karena jika kedekatan ini sudah terjalin dengan ikatan yang kuat (ikatan iman dan ukhuwah), diibaratkan ketika seorang mad’u disuruh untuk “manjat tebing yang curam pun, ia akan melakukannya”, oleh karena itu dengan kedekatan personal ini maka gerak dan ekspansi dakwah akan semakin luas dan semakin massive (karena agen dakwahnya pun bertambah).
Kita harus yakin bahwa dakwah kampus akan tetap terus ada yang menjalankannya, kalau bukan kita, maka Allah akan ganti dengan yang lebih baik dari kita. Namun yang menjadi point adalah sejauh mana usaha dan peran kita dalam mengupayakan kesinambungan dakwah kampus ini. Bagaimana kita menyadari bahwa pentingnya dakwah fardiyah sebagai cara untuk meregenerasi kader dakwah kampus, dan bagaimana caranya agar hati kita tergerak untuk melakukan dakwah fardiyah.
Ingat ! sebuah LDK akan dengan cepat mencapai cita-cita dan tujuan jika ditopang oleh banyak kader yang memiliki jiwa dakwah yang baik, termasuk dakwah fardiyah didalamnya. Selamat berdakwah fardiyah, kampus madani tak hanya sekedar mimpi. Kejayaan Islam adalah janji Allah yang pasti!
Pendekatan personal terhadap objek dakwah sudah seharusnya menjadi perhatian utama seorang ADK. Karena jika kedekatan ini sudah terjalin dengan ikatan yang kuat (ikatan iman dan ukhuwah), diibaratkan ketika seorang mad’u disuruh untuk “manjat tebing yang curam pun, ia akan melakukannya”, oleh karena itu dengan kedekatan personal ini maka gerak dan ekspansi dakwah akan semakin luas dan semakin massive (karena agen dakwahnya pun bertambah).
Kita harus yakin bahwa dakwah kampus akan tetap terus ada yang menjalankannya, kalau bukan kita, maka Allah akan ganti dengan yang lebih baik dari kita. Namun yang menjadi point adalah sejauh mana usaha dan peran kita dalam mengupayakan kesinambungan dakwah kampus ini. Bagaimana kita menyadari bahwa pentingnya dakwah fardiyah sebagai cara untuk meregenerasi kader dakwah kampus, dan bagaimana caranya agar hati kita tergerak untuk melakukan dakwah fardiyah.
Ingat ! sebuah LDK akan dengan cepat mencapai cita-cita dan tujuan jika ditopang oleh banyak kader yang memiliki jiwa dakwah yang baik, termasuk dakwah fardiyah didalamnya. Selamat berdakwah fardiyah, kampus madani tak hanya sekedar mimpi. Kejayaan Islam adalah janji Allah yang pasti!
Waalahu’alam Bisshawab.
Luthfi Arif Fadillah
@Luthfi_Ariff
diselesaikan siang hari 21 Feb 2015 di Margaasih, Kab. Bandung pukul 13.07 WIB.
Silakan dishare, Semoga bermanfaat.. :)