-->

Sains Islam dan Peradaban Islam (Kuliah Peradaban 04-03-2017)

Istilah sains dalam Islam, sebenarnya berbeda dengan sains dalam pengertian Barat modern saat ini, jika sains di Barat saat ini difahami sebagai satu-satunya ilmu, dan agama di sisi lain sebagai keyakinan, maka dalam Islam ilmu bukan hanya sains dalam pengertian Barat modern, sebab agama juga merupakan ilmu, artinya dalam Islam disiplin ilmu agama merupakan sains. sehingga ada keterkaitan antara sains dan islam.

Untuk memperjelas perbedaan antara sains Barat dan dan Sains Islam Ziauddin Sardar menyatakan bahwa, “Jika sains itu sendiri netral, maka sikap kita dalam mendekati sains itulah yang menjadikan sains itu sekuler atau Islami. Pendekatan Islam mengakui keterbatasan otak dan akal manusia, serta mengakui bahwa semua ilmu pengetahuan itu berasal dari Tuhan.” Sementara Identitas Sains Barat, sebagaimana disinyalir Maryam Jameelah, “Sains modern tidak dibimbing oleh atau kehilangan nilai moralnya, bahkan dikuasai oleh materialism dan arogansi. Seluruh cabang ilmu dan aplikasinya telah terkontaminasi oleh borok yang sama.”

Gambar. Sains Islam sumber http://jalandakwah.info/pandangan-islam-terhadap-teknologi/
Dr. Wendi Zarman, M.Si dalam Kuliah Peradaban menyampaikan bahwa ada 3 makna dari sains islam ini. Makna yang pertama, sains islam merupakan Ilmu tentang sejarah perkembangan sains dalam peradaban Islam. Kedua, sains Islam adalah cabang ilmu filsafat sains dan filsafat islam yang meneliti konsep, filsafat dan metodologi sains dalam peradaban Islam. Sedangkan yang ketiga, menurut beliau sains islam memiliki makna sebagai ilmu yang mengkaji cara mewujudkan adab dan ilmu islam didunia sains dan teknologi masa kini.

Munculnya sains islam ini secara garis besar terjadi karena adanya dua factor, yakni factor ekspansi wilayah islam dan masa penerjemahan karya-karya filsuf yunani. Dengan adanya ekspansi wilayah islam wilayah kekuasan islam semakin luas meliputi wilayah Arab, Damaskus/Syam, Persia, Afrika utara, India dan Andalusia. Ekspansi yang dilakukan umat islam pada saat itu berbeda dengan ekspansi bangsa Romawi/Nasrani. ekspansi umat islam ini merupakan pembebasan wilayah dari kemunduran, kebodohan dan keterbelakangan dalam berbagai aspek kehidupan. Sehingga ekspansi/pembebasan yang diakukan umat islam ini bisa diterima dengan baik oleh wilayah-wilayah yang dibebaskan. Ini ditandai dengan terjadinya perpindahan agama masyarakat dari agama awal ke islam, serta adanya islamisasi udaya lokal.

Seiring dengan terus dilakukannya pembebasan wilayah oleh umat islam pada saat itu, maka dengan sendirinya umat islam mulai mempelajari tradisi intelektual dari setiap wilayah yang dibebaskannya. Pada masa itu pula karya-karya ilmiah yunani syriac mulai diterjemahkan, sampai pada akhirnya sekitar abad 9 seluruh korpus saintifik yunani yang meliputi berbagai bidang keilmuan seperti Astronomi, dan kedokteran berhasil diterjemahkan oleh umat islam pada saat itu. dan dimasa inilah mulai munculnya istilah sains islam.

Pakar sejarah sains dari Universitas Harvad, Profesor Abdul hamid sabra menyebutkan ada tiga fase tahap islamisasi sains. Pertama, fase peralihan (vakuisasi) dimana sains/filsafa yunani memasuki wilayah peradaban islam, umat islam mulai mebaca fisafat-filsafat yunani. Kedua, fase penerimaan (adopsi) dimana umat islam mulai mengambil dan menikmati bidang-bidang keilmuan dan pemikiran yunani, dan mulai membuat resume-resume dari karya-karya para filsuf yunani. Terakhir fase kematangan (asimilasi dan naturalisasi) pada tahap ini umat islam bukan sekedar menerima dan menikmati karya-karya filsuf yunani, namun mulai membuat karya sendiri yang mulai mengkoreksi karya-karya yang sudah ada sebelumnya.

Masa kegemilangan sains islam tak bisa dipisahkan dengan masa kejayaan  islam. Kegemilang sains islam dan kejayaan umat islam terjadi secara beriringan dan berada pada titik puncak sekitar abad ke-15 M. bukti bahwa sains islam pernah mencapai masa keemasan adalah dengan bermunculannya para cendekiawan muslim saat itu. Ibnu Sina dengan karya monumentalnya al-Qonun fi at-Tibb yang merupakan esklopedi tentang kedokteran yang menjadi pegangan wajib universitas-Universitas eropa selama kurang lebih 300 tahun. Al-Razi berhasil menulis lebih dari 230 karya-karya ilmiah dalam banyak bidang, seperti kimia, kedokteran, astronomi, sejarah, filsafat, teologi dan juga etika (filsafat moral). Ibnu Firnas 800-an M menciptakan alat terbang mirip Roger Bacon (1292) dan kemudian  dipopulerkan oleh Leonardo da Vinci pada  tahun 1519.

Ada beberapa faktor yang menyebabkan sains islam bisa mencapai puncak keemasannya diantaranya adalah, Pertama kesungguhan dalam mengimani mempraktekkan ajaran Islam sebagaimana tertuang dalam al-Qur’an dan Sunnah (Di dalam al-Qur’an, kata al-ilm dan kata-kata jadiannya digunakan lebih dari 780 kali), Stabilitas keamanan dan kesejahteraan ekonomi menjadi hal yang penting juga karena sains akan tumbuh dinegeri yang aman dan sejahtera. Selain itu dukungan dan perlindungan penguasapun memiliki pengaruh yang cukup kuat.

Qadarullah disetiap kejayaan ada pula kemunduran, pun begitu dengan sains islam. Diawal abad 20 sampai sekarang sains islam mengalami kemunduran. Namun kemunduran ini bukan tanpa sebab menurut Dr. Wendi Zarman,M.Si Ada beberapa faktor yang menjadi penyebabnya, diantaranya adalah  menyempitnya sains sebagai pelayan agama semata (contohnya : Al-Khawarizmi meneliti aljabar untuk menentukan pembagian waris), kemudian terjadinya krisis ekonomi dan ketidakstabilan politik (diantaranya terjadi serangan pasukan salib, dan invasi Mongol di Baghdad), adanya  wabah penyakit, merebaknya gerakan pseudo sufisme (yaitu dekat terhadap hal mistik serta suprnatural) serta terjadinyainvasi militer dan kolonialisme barat.

 ditulis oleh : @luthfi_ariff 07-Maret 2017

Silakan dishare, Semoga bermanfaat.. :)

Disclaimer: Gambar, artikel ataupun video yang ada di web ini terkadang berasal dari berbagai sumber media lain. Hak Cipta sepenuhnya dipegang oleh sumber tersebut. Jika ada masalah terkait hal ini, Anda dapat menghubungi kami disini.
Disqus Comments
© Copyright 2017 Dzun Al-Fatih | Muda Menginspirasi ! - All Rights Reserved - Created By BLAGIOKE & Kaizen Template - Support KaizenThemes