1) Deskripsi = lukisan, dalam wacana ini pengarang mengekspresikan idenya dengan cara melukiskan sesuatu sehingga pembaca merasa melihat, mendengar, mencicipi, merasakan, atau mencium sesuatu yang pengarang sampaikan. Dalam wacana ini unsur pancaindria yang dilibatkan. Contoh wacana deskripsi banyak terdapat dalam karangan fiksi seperti cerpen, atau novel walaupun keberadaannya tidak dominan.
Misalnya : Kami duduk di bangku yang berada di bawah pohon beringin rimbun menghijau yang akar-akarnya sudah menjuntai ke tanah menandakan usianya sudah tua. Nyaman sekali kami duduk-duduk di sana ketika matahari terik bulan Mei menerpa. Semilir angin yang membawa keharuman humus membelai-belai rambut dan kulit kami sehinggaenyahlah kepenatan kami.
2) Narasi= cerita, dalam wacana ini pengarang mengekspresikan idenya dengan cara menceritakan sesuatu kejadiaan yang dialami tokoh. Dalam wacana ini unsur tokoh atau pelaku peristiwa, kejadian-kejadian atau peristiwa, tempat kejadian, waktu kejadian menjadi ciri yang terpenting.
Contoh wacana narasi banyak dijumpai dalam karya fiksi dan nonfiksi. Dalam karya fiksi seperti cerpen dan novel. dalam karya nonfiksi seperti sejarah, berita, biografi, dan autobiografi.
Misalnya : Saya datang terlambat ke sekolah hari ini karena bangun kesiangan. Tiba di sekolah pukul 7.45, sehingga saya ditegur oleh guru piket. Dan ketika masuk ke ruang Bahasa Inggris saya dilarang masuk karena waktu toleransi untuk yang kesiangan sudah habis.
Berdasarkan contoh di atas kita melihat ada pelaku peristiwa yaitu saya, dan kejadian-kejadiannya adalah datang terlambat ke sekolah, bangun kesiangan, ditegur guru piket, tidak boleh masuk ke ruang Bahasa Inggris, ada tempat kejadian, yaitu rumah, dan sekolah, ada waktu yaitu hari ini, pukul 7.45.
3) Argumentasi = pendapat, yaitu jenis karangan yang di dalamnya terdapat pernyataan-pernyataan atau pendapat penulis. Pendapat penulis ini pada umumnya berasal dari hasil pengamatan, kajian, wawancara, penelitian penulis sendiri ataupun orang lain. Agar pendapat tersebut diterima oleh pembaca, penulis menyertakan alasan dan bukti yang dapat berupa data, fakta, atau hasil analisisnya dengan cara melampirkannya dalam tulisan tersebut. Contoh wacana ini banyak dijumpai pada karya ilmiah, seperti artikel, makalah, skripsi, tesis, dan disertasi.
Misalnya : Maraknya aliran sesat hendaknya membuat kita waspada untuk membentengi diri dengan pemahaman akidah tauhid yang benar. Inti tauhid tidak terlepas dari dua dimensi keimanan: meyakini tiada tuhan selain Allah Swt dan mengikrarkan diri bahwa Nabi Muhammad adalah utusan-Nya.
Keyakinan terhadap keesaan Allah bukan sekadar mengakui Allah sebagai pencipta langit, bumi, dan seisinya. Tergambar dalam firman-Nya, "Dan sesungguhnya jika kamu tanyakan kepada mereka, 'Siapakah yang menjadikan langit dan bumi dan menundukkan matahari dan bulan?' Tentu mereka akan menjawab, 'Allah.' Maka betapakah mereka (dapat) dipalingkan (dari jalan yang benar)," (QS Al-Ankabut,29: 61). Sumber : Republika: Jumat, 16 November 2007, Hikmah oleh Yusuf Burhanudin
4) Eksposisi = penjelasan, pemaparan, yaitu jenis karangan dengan sifat dan tujuan menjelaskan atau memaparkan sesuatu kepada pembaca sehingga pembaca mendapat informasi atau pengetahuan baru.
Silakan dishare, Semoga bermanfaat.. :)